Rabu, 23 Januari 2008

Jumat, 18 Januari 2008

candi

Candi Prambanan


Prambanan adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia, dan terletak di pulau Jawa, kurang lebih 20 km timur Yogyakarta, 40 km barat Surakarta dan 120 km selatan Semarang, persis di perbatasan antara provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi Prambanan terletak di desa Prambanan yang wilayahnya dibagi antara kabupaten Sleman dan Klaten. Candi ini dibangun pada sekitar tahun 850 Masehi oleh salah seorang dari kedua orang ini, yakni: Rakai Pikatan, raja kedua wangsa Mataram I atau Balitung Maha Sambu, semasa wangsa Sanjaya. Tidak lama setelah dibangun, candi ini ditinggalkan dan mulai rusak. Renovasi candi ini dimulai pada tahun 1918, dan sampai sekarang belum selesai. Bangunan utama baru diselesaikan pada tahun 1953. Banyak bagian candi yang direnovasi, menggunakan batu baru, karena batu-batu asli banyak yang dicuri atau dipakai ulang di tempat lain. Sebuah candi hanya akan direnovasi apabila minimal 75% batu asli masih ada. Oleh karena itu, banyak candi-candi kecil yang tak dibangun ulang dan hanya tampak fondasinya saja. Sekarang, candi ini adalah sebuah situs warisan dunia yang dilindungi oleh UNESCO mulai tahun 1991. Antara lain hal ini berarti bahwa kompleks ini terlindung dan memiliki status istimewa, misalkan juga dalam situasi peperangan. Candi Prambanan adalah candi Hindu terbesar di Asia Tenggara, tinggi bangunan utama adalah 47m. Kompleks candi ini terdiri dari 8 kuil atau candi utama dan lebih daripada 250 candi kecil. Tiga candi utama disebut Trisakti dan dipersembahkan kepada sang hyang Trimurti: Batara Siwa sang Penghancur, Batara Wisnu sang Pemelihara dan Batara Brahma sang Pencipta.
Candi Siwa di tengah-tengah, memuat empat ruangan, satu ruangan di setiap arah mata angin. Sementara yang pertama memuat sebuah arca Batara Siwa setinggi tiga meter, tiga lainnya mengandung arca-arca yang ukuran lebih kecil, yaitu arca Durga, sakti atau istri Batara Siwa, Agastya, gurunya, dan Ganesa, putranya. Arca Durga juga disebut sebagai Rara atau Lara/Loro Jongrang (dara langsing) oleh penduduk setempat. Untuk lengkapnya bisa melihat di artikel Loro Jonggrang. Dua candi lainnya dipersembahkan kepada Batara Wisnu, yang menghadap ke arah utara dan satunya dipersembahkan kepada Batara Brahma, yang menghadap ke arah selatan. Selain itu ada beberapa candi kecil lainnya yang dipersembahkan kepada sang lembu Nandini, wahana Batara Siwa, sang Angsa, wahana Batara Brahma, dan sang Garuda, wahana Batara Wisnu. Lalu relief di sekeliling dua puluh tepi candi menggambarkan wiracarita Ramayana. Versi yang digambarkan di sini berbeda dengan Kakawin Ramayana Jawa Kuna, tetapi mirip dengan cerita Ramayana yang diturunkan melalui tradisi oral.

keajaiban

Laut Mati,
Tempat Kutukan Kaum Luth
Oleh WAKHUDIN

ANDA tidak bisa berenang, tapi tidak ingin tenggelam saat mencebur ke dalam air? Itu bukan persoalan mustahil. Datanglah ke Laut Mati, kira-kira perjalanan darat satu setengah jam dari Kota Amman, ibu kota Yordania atau satu jam dari Yerussalem, Israel. Orang Arab menyebutnya sebagai Bahrul Mayyit atau Dead Sea.


SETIAP wisatawan yang berenang di Laut Mati memanfaatkan lumpur laut tersebut sebagai masker. Karena kandungan berbagai mineral dari laut tersebut, Israel memanfaatkannya dengan mendirikan pabrik kosmetika dari lumpur Laut Mati tersebut.**
DOK. WAKHUDIN/"PR"

Di Laut Mati ini, setiap orang yang menceburnya tidak akan tenggelam, sedalam apa pun laut itu. Bahkan, saat kita semakin ke tengah laut, tiba-tiba kaki terangkat dari dasar laut, karena mengapung. Untung kalau kita mengapungnya terjengkang, sehingga posisi wajah kita menghadap ke atas. Kalau jatuhnya (mengapung) tengkurap, maka wajah kita kecebur ke laut. Puuiihh.... asiiiiin bahkan mendekati pahiiiit sekali rasa air laut itu.

Laut mati memang airnya paling asin di dunia, konon sembilan kali lebih asin dibandingkan air-air laut yang lain. Karena kadar garamnya yang sangat tinggi itulah yang menyebabkan tidak seorang pun bisa tenggelam. Oleh karena itu, sebagai ekspresi betapa anehnya Laut Mati itu, banyak orang sengaja membaca koran saat berenang di laut yang airnya tenang itu.

Sesungguhnya tak mudah memegang kertas di atas air, karena sebagian ujungnya akan menyentuh air dan pada akhirnya sobek. Tapi pemandangan itulah yang tampak di beberapa pinggir laut yang separuhnya milik pemerintah Kerajaan Yordania dan separuh lainnya milik Israel. Tidak tampak satu pun perahu melintas di laut yang lebih tepat disebut danau. Konon, setiap perahu yang dibuatnya akan sangat cepat korosi. Lagi pula, di tengah laut itu dipasang kawat berduri, sebagai tanda perbatasan negara antara Israel dan Yordania.

Keajaiban lain dari Laut Mati adalah posisinya yang sangat rendah, bahkan paling rendah di dunia, karena posisinya sekira 400 m di bawah permukaan laut (dbl). Sudah rendah, permukaan air Laut Mati juga terus-menerus surut. Sejak tahun 1960-an hingga sekarang, air sudah susut lebih dari 10 m, sehingga dikhawatirkan Laut Mati terus mengalami pendangkalan. Susutnya air Laut Mati selain disebabkan oleh penguapan, juga akibat adanya projek-projek menyangkut air yang dilakukan oleh Israel maupun pemerintah Yordania.

Selain kandungan garam yang amat sangat tinggi, air Laut Mati juga banyak mengandung kalium, magnesium, dan bromium. Itulah sebabnya banyak, orang yang berenang di Laut Mati ini memanfaatkan lumpurnya sebagai masker.

Selain sebagai pelindung dari sengatan matahari saat berenang, lumpur Laut Mati ini diyakini sebagai bahan kosmetika yang amat baik. Lumpur yang terdiri dari berbagai macam mineral ini bahkan digarap sebagai bahan kosmetika. Israel telah memanfaatkan khasiat Laut Mati ini dengan mendirikan pabrik kosmetika yang bahan dasarnya berasal dari mineral yang terkandung di dalam Laut Mati.

Dibandingkan tempat wisata di Indonesia, Laut Mati amat sangat sepi. Penulis membayangkan, jika Laut Mati berada di Indonesia, pasti pengunjungnya membludak luar biasa. Belum lagi diikuti dengan pedagang kaki lima yang senantiasa melimpah ruah. Di tempat ini, tidak banyak pengunjungnya seperti di Indonesia.

Hanya di beberapa tempat yang mudah untuk turun ke laut terdapat satu dua orang yang tengah berenang. Paling ramai adalah tepi laut milik Yordania di dekat air tawar. Di samping adanya air yang paling asin di dunia, di tempat ini terdapat pula air yang paling tawar mengalir dengan deras dari dalam tanah pegunungan batu. Usai mandi di Laut Mati, para pengunjung kemudian bilas di air terjun yang mengaliri parit hingga bermuara di Laut Mati.

Sejumlah hotel dibangun di tepi Laut Mati ini. Dari hotel-hotel ini pula para wisatawan berenang di Laut Mati ini. Namun air pancuran yang berada di hotel-hotel ini relatif lebih kecil dibandingkan air mancur alamiah, yang masih bebas dipakai masyarakat.

**

KONON Laut Mati merupakan tempat di mana kaum Nabi Luth a.s. mendapatkan kutukan. Kaum Nabi Luth adalah para prianya tidak menyukai wanita, melainkan mencintai sesama jenis. Demikian pula wanitanya, mereka lebih suka berhubungan seks dengan kaum yang sama. Karena perbuatan gay dan lesbian inilah Allah mengutuk mereka dengan membakar mereka di Laut Mati.

Sebagaimana ditulis Harun Yahya, salah satu azab Allah paling dahsyat yang dikisahkan dalam Alquran adalah tentang pemusnahan kaum Nabi Luth. Mereka diazab karena melakukan praktik homoseksual. Menurut kitab Perjanjian Lama, kaum Nabi Luth ini tinggal di sebuah kota bernama Sodom. Sehingga karena itu praktik homoseksual saat ini kerap disebut juga sodomi.

Penelitian arkeologis mendapatkan keterangan, Kota Sodom semula berada di tepi Laut Mati yang terbentang memanjang di antara perbatasan Israel-Yordania. Dengan sebuah gempa vulkanis yang diikuti letusan lava, kota tersebut Allah runtuhkan, lalu jungkir-balik masuk ke dalam Laut Mati.

Layaknya orang jungkir-balik atau terguling, kerap bagian kepala jatuh duluan, lalu diikuti badan dan kaki. Begitu pula kota Sodom, saat runtuh dan terjungkal, bagian atas kota itu duluan yang terjun ke dalam laut, sebagaimana Allah kisahkan dalam Alquran, "Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu (terjungkir-balik sehingga) yang di atas ke bawah, dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi. (Surat Huud ayat 82).

Hasil penelitian ilmiah kontemporer menjelaskan, bencana itu dapat terjadi karena daerah Lembah Siddim, yang di dalamnya terdapat Kota Sodom dan Gomorah, merupakan daerah patahan atau titik bertemunya dua lempengan kerak bumi yang bergerak berlawanan arah. Patahan itu berawal dari tepi Gunung Taurus, memanjang ke pantai selatan Laut Mati dan berlanjut melewati Gurun Arabia ke Teluk Aqaba dan terus melintasi Laut Merah, hingga berakhir di Afrika.

Biasanya, bila dua lempengan kerak bumi ini bergeser di daerah patahan maka akan menimbulkan gempa bumi dahsyat yang diikuti dengan tsunami (gelombang laut yang sangat besar) yang menyapu kawasan pesisir pantai. Juga biasa diikuti dengan letusan lava/lahar panas dari perut bumi.

Hal seperti itu pula yang terjadi pada Kota Sodom, sebagaimana diungkap peneliti Jerman, Werner Keller, "Bersama dengan dasar dari retakan yang sangat lebar ini, yang persis melewati daerah ini, Lembah Siddim, termasuk Sodom dan Gomorrah, dalam satu hari terjerumus ke kedalaman (Laut Mati).

Kehancuran mereka terjadi melalui sebuah peristiwa gempa bumi dahsyat yang mungkin disertai dengan letusan petir, keluarnya gas alam, serta lautan api. Pergeseran patahan membangkitkan tenaga vulkanik (berupa gempa) yang telah lama tertidur sepanjang patahan."

Dengan keterangan ilmiah tersebut dapat direkonstruksi kembali bagaimana azab Allah itu menimpa umat Nabi Luth yang ingkar kepada-Nya. Bencana itu didahului dengan sebuah gempa yang menyebabkan tanah menjadi merekah. Dari rekahan itu muncul semburan lahar panas yang menghujani penduduk Kota Sodom. Di bawah pesisir Laut Mati juga terdapat sejumlah besar timbunan kantung-kantung gas metana mudah terbakar.

Kemungkinan besar, letusan lava serta semburan gas metana itulah yang Allah maksudkan dalam Alquran dengan hujan batu dari tanah yang terbakar. Bencana itu diakhiri dengan terjunnya Kota Sodom bersama penduduknya ke dalam Laut Mati. Sebuah tempat wisata yang pantas menjadi perenungan kaum yang "salah asuh".***

pesona musi


AIR TERJUN LEMATANG DAN NDIKAT


Di antara Lahat dan Pagar Alam terdapat dua air terjun yang masing-masing setinggi 40 meter lebih. Lebih dekat ke arah Lahat disebut air terjun Ndikat, sedang ke arah Pagar Alam disebut air terjun Lematang. Keduany menampilkan panorama alam yang sama.
Pada hari-hari libur atau Minggu kedua air terjun ini ramai dikunjungi wisatawan, untuk rekreasi atau piknik.
Kedua tempat wisata ini dapat dijangkau dengan kendaraan bermotor, baik dari Lahat maupun Pagar Alam. Namun untuk lebih mendekat ke air terjun harus turun berjalan kaki, yang tidak kurang asyiknya adalah selama perjalanan melalui liku-liku tajam sehingga cukup menegangkan.

palembang city

Jembatan Ampera


Jembatan Ampera
Jembatan Ampera

Jembatan Ampera adalah sebuah jembatan di kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, Indonesia. Jembatan Ampera, yang telah menjadi semacam lambang kota, terletak di tengah-tengah kota Palembang, menghubungkan daerah Seberang Ulu dan Seberang Ilir yang dipisahkan oleh Sungai Musi.

Daftar isi

[sembunyikan]

[sunting] Struktur

Panjang : 1.117 m (bagian tengah 71,90 m)

Lebar : 22 m

Tinggi : 11.5 m dari permukaan air

Tinggi Menara : 63 m dari permukaan tanah

Jarak antara menara : 75 m

Berat : 944 ton

[sunting] Sejarah

Pembangunan jembatan ini dimulai pada bulan April 1962, setelah mendapat persetujuan dari Presiden Soekarno. Biaya pembangunannya diambil dari dana pampasan perang Jepang. Bukan hanya biaya, jembatan inipun menggunakan tenaga ahli dari negara tersebut.[1]

Pada awalnya, jembatan ini, dinamai Jembatan Bung Karno. Menurut sejarawan Djohan Hanafiah, pemberian nama tersebut sebagai bentuk penghargaan kepada Presiden RI pertama itu. Bung Karno secara sungguh-sungguh memperjuangkan keinginan warga Palembang, untuk memiliki sebuah jembatan di atas Sungai Musi.[2]

Peresmian pemakaian jembatan dilakukan pada tahun 1965, sekaligus mengukuhkan nama Bung Karno sebagai nama jembatan. Pada saat itu, jembatan ini adalah jembatan terpanjang di Asia tenggara.[3] Setelah terjadi pergolakan politik pada tahun 1966, ketika gerakan anti-Soekarno sangat kuat, nama jembatan itu pun diubah menjadi Jembatan Ampera (Amanat Penderitaan Rakyat). Menunggu Wajah Baru Jembatan Ampera

Sekitar tahun 2002, ada wacana untuk mengembalikan nama Bung Karno sebagai nama Jembatan Ampera ini. Tapi usulan ini tidak mendapat dukungan dari pemerintah dan sebagian masyarakat.[1]

[sunting] Keistimewaan

Pada awalnya, bagian tengah badan jembatan ini bisa diangkat ke atas agar tiang kapal yang lewat dibawahnya tidak tersangkut badan jembatan. Bagian tengah jembatan dapat diangkat dengan peralatan mekanis, dua bandul pemberat masing-masing sekitar 500 ton di dua menaranya. Kecepatan pengangkatannya sekitar 10 meter per menit dengan total waktu yang diperlukan untuk mengangkat penuh jembatan selama 30 menit.

Pada saat bagian tengah jembatan diangkat, kapal dengan ukuran lebar 60 meter dan dengan tinggi maksimum 44,50 meter, bisa lewat mengarungi Sungai Musi. Bila bagian tengah jembatan ini tidak diangkat, tinggi kapal maksimum yang bisa lewat di bawah Jembatan Ampera hanya sembilan meter dari permukaan air sungai.[4]

Sejak tahun 1970, aktivitas turun naik bagian tengah jembatan ini sudah tidak dilakukan lagi. Alasannya, waktu yang digunakan untuk mengangkat jembatan ini dianggap mengganggu arus lalu lintas di atasnya.

Pada tahun 1990, kedua bandul pemberat di menara jembatan ini diturunkan untuk menghindari jatuhnya kedua beban pemberat ini.[1]

Idola kuu

LEONARDO DA VINCI 1452-1519

Kepalanya diloloskan bidan dari rahim sang ibu tahun 1452 dekat kota Florence, Italia. Dan kepalanya dimasukkan ke liang kubur tahun 1519. Dia itulah Leonardo dan Vinci. Abad demi abad tak membuat guram reputasinya selaku mungkin genius yang paling brilian yang pernah hidup di planit bumi ini. Kalau saja ada daftar "orang-orang termasyhur" sudah pasti Leonardo da Vinci tercantum nomor wahid diantara lima puluh tokoh lainnya. Tetapi, bakatnya dan reputasinya tampaknya dilebih-lebihkan jika diukur dari pengaruhnya terhadap sejarah.

Dalam buku catatannya, Leonardo meninggalkan sketsa banyak penemuan-penemuan modern, misalnya masalah pesawat terbang dan kapal selam. Karena catatan itu sekedar membuktikan kebrilianan dan orisinalitas, tak adalah pengaruhnya terhadap perkembangan ilmu pengetahuan. Pertama, Leonardo tidaklah membuat model dari penemuan-penemuan itu. Kedua, meskipun ide-idenya amat cemerlang, tak menunjukkan bahwa ide-ide itu dapat dilaksanakan. Taruhlah ide-ide tentang pesawat terbang dan kapal selam itu: Jauh lebih sulit membuat model untuk pembuatan kongkritnya. Yang namanya penemu besar bukanlah sekedar mereka yang punya ide-ide brilian tetapi gagal mewujudkannya, tetapi yang disebut penemu besar itu adalah orang-orang seperti Thomas Edison, James Watt atau Wright bersaudara yang punya bakat mekanik dan ketekunan menggarap perincian-perincian dan mengatasi kesulitan pembuatannya hingga betul-betul berfungsi. Leonardo tidak lakukan hal macam ini.

Lebih jauh dari itu, kendati sketsa-sketsanya memuat juga perincian-perincian yang diperlukan agar penemuannya bisa berwujud, toh masih ada juga bedanya, karena penemuan-penemuan itu cuma terkubur di buku catatan dan baru diterbitkan berabad-abad sesudah Leonardo sendiri mati. Pada saat catatan-catatannya diterbitkan (yang kebetulan teksnya ditulis di atas kaca), ide-ide yang termaktub dalam penemuan itu sudah ditemukan pula oleh orang-orang lain secara berdiri sendiri. Kita berkesimpulan, sebagai ilmuwan dan penemu, Leonardo tak punya pengaruh penting.

Pencantuman Leonardo dalam daftar ini karena itu disebabkan terutama pada karya-karya artistiknya. Leonardo memang seorang seniman kelas tinggi walau tidak setenar Rembrandt, Raphael, Van Gogh atau El Greco. Diukur dari akibat-akibat yang ditimbulkannya dalam hal perkembangan seni berikutnya, pengaruhnya jauh lebih kecil ketimbang Picasso maupun Michelangelo.

Leonardo punya kebiasaan yang patut disayangkan. Dia memulai sesuatu proyek dengan ambisi yang berkobar-kobar, tetapi tak pernah merampungkan sebagaimana mestinya. Katakanlah dia itu "panas-panas tai ayam." Akibatnya, hasil lukisannya yang tuntas jumlahnya jauh lebih sedikit ketimbang karya pelukis-pelukis yang disebut di atas. Karena terlampau sering dia pindah dari satu lukisan yang belum rampung ke lukisan lainnya lagi, Leonardo berhasil membagi-bagi bagian penting dari bakatnya yang luar biasa. Walau tampaknya kikuk, menganggap Leonardo seorang yang kurang begitu becus padahal dialah pencipta lukisan Mona Lisa, tetapi ini sudah jadi kesimpulan yang lazim dilakukan oleh mereka para ahli yang menyelidiki karier Leonardo.

Mungkin saja Leonardo da Vinci orang yang paling berbakat yang pernah hidup, tetapi kelestarian karyanya relatif kecil. Dan meskipun dia seorang arsitek masyhur, tampaknya dia belum pernah mendirikan bangunan yang betul-betul terbangun. Dan tak satu pun karya patung pahatnya yang masih bisa ditemukan sekarang. Peningggalan hasil bakatnya yang indah terdiri dari sejumlah sketsa, beberapa lukisan yang menakjubkan (tak sampai dua puluh lima jumlah yang masih tinggal), dan seperangkat catatan-catatan yang bisa membikin orang abad ke- 20 terbengong-bengong atas kegeniusannya, tetapi sedikit atau bahkan tak ada samasekali pengaruhnya terhadap ilmu pengetahuan atau pun bidang penemuan. Tetapi, betapa pun selangit bakatnya, tidaklah dia tergolong seratus tokoh yang berpengaruh yang pernah hidup di atas bumi kita yang bundar ini.

Jumat, 04 Januari 2008